Kala Itu (2)

Kala Itu ditulis berdasarkan kepergiannya yang disengaja dan kemampuanku untuk melupakannya yang terpaksa.

1.
bersembunyi dan diam-diam menghilang
apa yang kucoba hindarkan?
berlari dan tidak menoleh kebelakang
apa yang kucoba sangkalkan?
menangis dan menyesal
menyesal dan mengulangi
terlalu cepat kau pergi
terlalu lama aku mengiklaskan
pikirmu, tidak bisakah kita berteman saja?
pikirku, semudah itukah kau membiasakan?
atau terlalu mudah aku untuk dilupakan?
selamat untuk kebahagiaanmu!

2.
sudah kan?
sudah kuakhiri
agar kau tidak merasa terbebani
untuk membalas pesan sampahku

sudah kan?
sudah kuakhiri
agar kau tidak merasa terganggu mendegarkan keresahanku
dengan memaksakan kepedulianmu

sudah kan?
sudah kuakhiri
agar kau baik-baik saja
tanpa merasa kasihan untuk mengabaikanku.

3.
tingkap-tingkap atap sudah menutup hatinya
aku masih menunggu di seberang jalan
menunggu seseorang yang telah berjalan jauh
seperti menegakkan benang basah
senyumnya kali ini berbeda
ya, senyum perpisahan
dan punggungnya menjauh
tanda takkan kembali

4.
kutitip rinduku pada angin
namun angin membawanya
terlalu kerasa ke orang yang salah
kutitip rinduku pada matahari
namun matahari membakarnya
dengan panasnya yang menyengat
kutitip rinduku padamu
kuharap kau menyimpannya
walau ku tahu hanya bertemu obatnya

5.
lelaki yang tepat akan datang pada waktu yang tepat
lelaki yang tepat akan datang pada waktu yang tepat
lelaki yang tepat akan datang pada waktu yang tepat
lelaki yang tepat akan datang pada waktu yang tepat
lelaki yang tepat akan datang pada waktu yang tepat
lelaki yang tepat akan datang pada waktu yang tepat
lelaki yang tepat akan datang pada waktu yang tepat
lelaki yang tepat tidak akan datang pada waktu yang cepat

6.
lalu apa yang kamu takutkan akan jatuh cinta?
bagiku kehilangan yang berulang.

7.
lebih sakit diputusin atau mutusin?
lebih sakit saling mencintai tapi merasa tidak saling memiliki.
karena pada akhirnya aku sadar,
melangkah menjauh dari yang selalu disamping
itu susah.

8.
kala itu kuakhiri
senyumku sudah tidak merekah ketika melihat fotomu
hatiku sudah tidak berdebar ketika mendengar namamu
mataku sudah tidak berair ketika mengingatmu
aku sudah iklas
tidak membangun tembok yang tinggi
namun menghancurkan tembok tersebut
dan membangun ulang pondasi yang kuat,
agar siap ketika bertemu dirimu kembali.
terima kasih.

mungkin kamu bertanya mengapa ada 8 tulisan, 8 adalah angka yang menggambarkan ketidakterbatasan. begitupula kesedihan, tidak terbatas menghantui setiap kepala.

Comments

Popular Posts