About Ayam Kampung
Ayam
Kampung
Ayam kampong merupakan salah satu
jenis ayam (buras bukan ras) yang sudah banyak diternakan sejak zaman dulu.
Nama ilmiah untuk ayam kampong adalah Gallus Domesticus, enis ayam ini
merupakan jenis ayam yang paling banyak dipelihara untuk dimanfaatkan daging
dan telurnya untuk dikonsumsi. Ayam kampong dipelihara hampir disetiap rumah,
sebagai usaha sampingan. Pemeliharaan ayam kampong tidak dilakukan secara
intensif. Pada umumnya, masyarakat berternak ayam kampong sevcara umbaran, yaitu
ayam peliharaan dibiarkan lepas untuk mencari makanan sendiri dialam bebas, dan
dimasukkan kedalam kandang pada malam hari saja. Pemberian pakan pun tidak di
lakukan secara rutin, pakan hanya diberikan jika ada sisa-sisa nasi atau sisa
makanan lainnya.
Ayam kampong merupakan salah satu
jenis ternak unggas yang telah memasyarakat dan tersebar diseluruh pelosok
nusantara. Ayam kampong mudah ditemukan dan hampir terdapat pada setiap rumah,
terutama diwilayah pedesaan. Istilah ayam kampong semula adalah kebalikan
istilah ayam ras dan sebutan ini mengacu pada ayam yang ditemukan berkeliaran
bebas disekita perumahan. Namun sejak dilakukan program pengebangan, pemurnian,
dan pemuliaan beberapa ayam lokal unggul, saat ini dikenal pula beberapa ras
unggul ayam kampong.
Jenis-jenis
ayam kampong yaitu ayam kedu, ayam nunukan, ayam pelung, ayam sumatera, ayam
belengek, ayam gaok, ayam samba, ayam arab, dan lain-lain.
Sistem Peternakan Ayam
Kampung
Setidaknya
ada 3 macam sistem yang digunakan dalam berternak ayam. Yaitu sistem
ekstensif(tradisional), sistem semi intensif, dan sistem intensif. Ketiga
sistem ini masing-masing mengindikasikan skala kegiatan pertenakan itu sendiri,
yaitu skala kecil, menengah dan besar. Namun, sistem intensif tidak cocok untuk
ternak ayam kampong dan cocok hanya untuk ayam petelur dan lainnya.
1.
Ternak Ayam Kampung
Intensif
Sistem yang paling banyak dilakukan
dalam berternak di Indonesia. Sistem inilah yang disebut sistem umbaran. Ternak
ayam sistem tradisional lebih banyak digunakan karena mengingat tersedianya
lahan yang luas di pedesaan. Peternak menganggap ini hanya sebagai usaha
sampingan. Dan oleh sebab itu mereka tidak memperhatikan aspek teknis dan
perhitungannya secara ekonomis.
Namun sistem ini memiliki banyak
kelemahan yakni, kematian ayam relative tinggi karena tidak terawat, ayam
sangat rawan gangguan ayam liar dan produktivitasnya sangat rendah.
2.
Ternak Ayam Kampung Semi
Intensif
Pada sistem ini, ternak ayam kampong
dilakukan dalam skala menengah sampai skala besar. Pada sistem ini, ayam-ayam
dipelihara dan dilepas dihamparan karangan tetapi ruang gerak ayam terbatas
hanya dalam lahan tersebut karena disekelilingnya dibuat pagar agar ternak
tidak keluar. Kelemahan sistem ini yaitu kita hanya dapat memelihara jumlah
ayam sesuai dengan luas lahan yang kita miliki.
3.
Ternak Ayam Kampung
Intensif
Pada sistem ini, ayam ternak
dikandang sepanjang hari tanpa dilepas sama sekali. Ayam ternak tidak dapat
mencari pakan sendiri dan ruang geraknya sangat terbatas. Dan hal ini
menyebabkan pertumbuhannya lambat. Kelemahan sistem ini yaitu biaya pembelian
pakan lebih besar karena ayam tidak dapat mencari makanan sendiri
Pemilihan Bibit Ayam
Kampung yang Baik
Berikut
ini cirri-ciri atau criteria DOC ( Ayam yang baru menetas) yang baik untuk dipelihara
atau diternakan:
1.
Bibit ayam menetas pada
waktu yang tepat. Tidak terlambat atau lebih cepat.
2.
Memiliki mata yang cerah
dan bersinar.
3.
Terlihat lincah dan
berdiri tegap.
4.
Bibit harus sehat dan
bugar.
5.
Tidak memiliki cacat
fisik.
6.
Memiliki bulu-bulu yang
bersih dan mengkilap.
Pembuatan
Lokasi Ternak Ayam Kampung
Berikut
ini kriteria kelayakan kandang ayam yang baik:
1.
Tidak terlalu dekat
dengan rumah dan pemukiman.
2.
Tidak lembab.
3.
Memiliki ventilasi.
4.
Harus sering dibersihkan
5.
Jumlah ternak dalam satu
kandang harus sesuai dengan ukuran kandang.
6.
Menghadap kearah timur.
7.
Terlindung dari hembusan
angin kencang.
Pemeliharaan Ternak Ayam Kampung
Satu
keunggulan ternak ayam kampong adalah tidak memiliki pemeliharaan secara
intensif. Yang perlu ditekankan adalah pemeliharan pada masa-masa awal yaitu
usia 0-14 hari. Pada usia tersebut anak ayam harus dipelihara dengan baik. Jika
pada musim hujan atau malam dengan udara yang dingin, kandang ayam harus diberi
penghangat. Pada masa-masa awal, pemberian vitamin dan anti biotic sangat
dianjurkan. Pada ayam dewasa syarat utama pemeliharaan adalah pemunuhan makanan
yang cukup dan kandang yang layak serta
umbaran yang luas. Selain pakan ayam kampong juga sangat membutuhkan serangga, cacing
dan rerumputan. Oleh karena itu, lahan umbaran haruslah luas.
Comments
Post a Comment