Hubungan Gelombang Suara dengan Burung Merpati


Pengaturan Jalan Pulang Burung Merpati


Klasifikasi Burung Merpati :
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Kelas               : Aves
Ordo                : Columbia former
Family             : Columbiadae
Genus              : Columbia
Spesies            : Columba livia

Penjelasan :

    Burung merpati memiliki navigator yang dapat membantunya untuk kembali ke sarang. Alat navigasi yang digunakan oleh burung merpati, yaitu frekuensi suara yang dihasilkan selama perjalanan ke sarang. Penelitian terbaru menunjukkan di negara bagian New York, beberapa burung merpati tidak dapat kembali ke sarangnya. Hal ini dikarenakan, burung merpati tersebut tidak dapat menghasilkan frekuensi suara yang rendah, sehingga mereka tidak dapat mendenger gelombang suara yang dihasilkan di lokasi tersebut (Jurnal Experimental Biology).
Menurut Dr. Jonathan Hagstrum, kepala penelitian dari survei Geologi AS, burung merpati dapat menciptakan peta akustik lingkungan sekitar mereka, tetapi teori tersebut menjadi kontroversial dan perdebatan mengenai bagaimana navigasi yang dimiliki oleh burung merpati sehingga berkerja secara efisien.
Tahun 1960-an, Professor Bill Keeton dari Universitas Cornell berupaya untuk memahami kemampuan merpati untuk kembali ke tempat yang pernah mereka kunjungi. Sejumlah burung merpati dilepaskan di negara bagian New York, dan ditemukan beberapa burung merpati yang diterbangkan di Jersey Hill menjadi disorientasi dan terbang tanpa tujuan. Setiap burung terbang dengan menggunakan kompas dan peta, di mana kompas yang digunakan adalah posisi matahari dan magnetik bumi, sedangkan peta yang digunakan sampai saat ini belum diketahui.
    Burung merpati menggunakan "bunyi infra" dengan frekuensi suara yang sangat rendah (<20 Hz) yang tidak dapat ditangkap oleh alat pendengaran manusia  Ketika burung merpati tersebut dilepaskan di wilayah yang tidak dikenalnya, mereka akan menangkap sinyal bunyi infra tersebut dari sarangnya. Bunyi infra dapat dipengaruhi oleh perubahan di atmosfer.
      Dr. Hagstrum menggunakan data temperatur dan kondisi angin untuk menghitung bagaimana gelombang suara dapat berpindah dari lokasi awal burung merpati ke Jersey Hill. Temperatur dan kondisi angin di atmosfer New York telah berbelok menyebabkan burung merpati tidak dapat menangkap gelombang suara dan tersesat. Bunyi infra yang terganggu dapat menjelaskan mengapa beberapa burung merpati tidak dapat kembali ke sarangnya.

Daftar Acuan :
https://www.bbc.com/indonesia/majalah/2013/01/130131_pigeon Diakses pada 8 September 2018 pukul 20.00 WIB



Comments

Popular Posts