Cerpen Hadiah Natal Untuk Clara

                                                Hadiah Natal Untuk Clara

            “Pokoknya Natal tahun ini Mama dan Papa harus memberikan Merry hadiah Natal yang bagus dan mahal. Merry mau boneka terbaru yang bisa berbicara, Merry nggak mau pensil warna yang Mama dan Papa berikan tahun lalu. Papa dan Mama harus mengabulkan keinginan Merry karena tahun ini Merry tidak nakal.” Begitulah bunyi sepucuk surat Merry untuk Papa dan Mamanya.
            Yap, Tahun ini Merry berusaha menjadi anak yang baik. Merry rajin belajar, mengerjakan PR bahkan meraih juara 2 di kelas. Merry pun juga rajin membantu kedua orang tuanya dirumah, Merry rajin membantu mencuci piring, menyapu rumah dan pekerjaan rumah lainnya. Merry percaya kalau dia tidak nakal pasti Orang tuanya akan memberikan hadiah yang bagus.
            “Merry, kira-kira natal tahun ini kamu dapat hadiah apa?” Tanya Clara sahabat Merry
            “Aku pasti dapat hadiah yang bagus seperti boneka terbaru yang bisa berbicara. Soalnya, tahun ini aku sudah menjadi anak yang baik, aku juara dikelas, aku membantu Mama dan Papa, pasti aku  mendapat hadiah yang bagus tahun ini.” Jawab Merry dengan semangat
            “Wahh.. Sepertinya kamu akan mendapat hadiah itu karena memang tahun ini kamu menjadi anak yang baik. Kira-kira aku mendapat apa ya tahun ini. Sepertinya tidak sebagus punya kamu karena aku kurang menjadi anak yang baik..” Seru Clara sedih
            “Kamu juga pasti dapat hadiah yang bagus kok Clara, kamu juga sudah menjadi anak yang baik kok. Kamu kan sahabat terbaik aku” Seru Merry sambil memeluk Clara
            “Semoga aku juga dapat hadiah yang bagus. Aku pulang duluan ya Merry, aku mau membantu Mama biar menjadi anak yang baik. Sampai jumpa Merry” Seru Clara Sambil melambaikan tangan
            Merry percaya tahun ini dia pasti akan mendapat hadiah yang  terbaik dari tahun-tahun lalu. Apalagi, sahabatnya Clara  sudah berkata demikian. Karena setiap ucapan Clara pasti akan menjadi  kenyataan. Merry pun tidak sabar menantikan Natal.
            “Ma, mama sudah membaca surat yang Merry tulis?” Tanya Merry
            “Sudah nak, mama usahakan yang sayang..” Jawab Mama
            “Iya Mama dan Papa akan mengusahakannya, apalagi Merry telah menjadi anak yang baik tahun ini, Merry juara kelas lagi kan? Merry pasti  dapat hadiah yang bagus kok” Seru Papa sambil mengelus rambut Merry
            “Terima kasih Mama dan Papa!” Seru Merry sambil memeluk Papa dan Mama
            Merry pun sangat bersemangat karena Mama dan Papa telah berjanji untuk memberikan hadiah yang bagus. Lengkap sudah semua, Merry percaya dia akan mendapatkan hadiah yang bagus, Clara juga percaya dan ditambah Mama dan Papa sudah berjanji. Natal Tahun ini pasti akan sangat berkesan. Merry tidak sabar untuk menceritakan kepada Clara tentang janji Mama dan Papanya.
            Keesokan paginya Merry pun tidak sabar untuk menceritakan kepada Clara tentang janji Mama dan Papanya. Namun tidak sengaja Merry melihat Koran dan terdapat berita bahwa telah terjadi kebakaran dimana tempat tinggal Clara berada. Merry pun melangkahkan kakinya secepat kilat menuju rumah Clara untuk memastikan bahwa berita tersebut bohong. Tetapi ternyata semua itu nyata, rumah Clara benar-benar hangus.
            “Ini bukan rumah Clara kan?” Seru Merry spontan
            “Ini Rumah aku Mer, mungkin karena aku menjadi anak yang nakal tahun ini dan akhirnya rumah aku terbakar.” Seru Clara tiba-tiba sambil meneteskan air mata
            “Kenapa rumah kamu terbakar Ra?” Tanya Merry
            “Kemarin aku ingin memasak untuk Mama dan Papaku dan tanpa sengaja kain lap mengenai api di kompor dan aku tidak tahu. Aku mencoba mencari pertolongan tetapi terlambat. Aku menyesal menjadi anak yang nakal tahun ini..”  Jelas Clara sambil tersedu-sedu
            “Kamu tidak salah sayang, kamu tidak sengaja, yang penting kamu sudah berusaha membuat Mama dan Papa senang.” Seru Mama Clara
            “Iya Ra kamu tidak salah kok, kamu sudah menjadi anak yang baik tahun ini bahkan baik sekali.” Seru Merry sambil memeluk Clara “Tunggu aku punya sesuatu untuk kamu Ra dihari natal ini, aku pulang dulu yah” Lanjut Merry sambil pergi meninggalkan Clara
            Merry pun berlari sekencang mungkin, Merry tidak memikirkan lelah lagi. Dan sesampainya di rumah, Merry pun bergegas menemui Mama dan Papanya.
            “Mama, hadiah Merry mana?” Tanya Merry
            “Kenapa sayang? Ini kan belum hari Natal.” Jawab Mama
            “Merry perlu Ma, Rumah Clara kebakaran. Merry sadar bahwa hadiah natal Merry lebih pantas untuk Clara. Lagipula boneka Merry masih banyak sedangkan boneka Clara sudah hangus semua Ma.” Jelas Merry
            “Kamu memang anak yang baik Merry, ini hadiah kamu. Mama bangga punya anak yang begitu baik seperti kamu” Seru Mama sambil memeluk Merry
            “Merry pergi dulu ya Ma.” Seru Merry sambil melambaikan tangan
            “Hati-hati ya Merry, nanti Mama dan Papa menyusul untuk melihat kondisi rumah Clara.” Seru Mama
            “Oke Ma” Jawab Merry sambil pergi menuju rumah Clara
            Sesampainya di rumah Clara, Merry pun langsung memeluk Clara dan memberikan hadiah natal Merry yang berisi boneka terbaru.
            “Ini apa Mer?” Tanya Clara bingung
            “Itu hadiah untuk kamu Ra, karena kamu sudah menjadi anak yang baik tahun ini, dan karena kamu telah menjadi sahabat yang terbaik untuk aku” jawab Merry sambil tersenyum
            “Tapi ini isinya apa Mer?” Tanya Clara
            “Buka saja” Jawab Merry dengan senyumnya yang paling manis
            “Boneka terbaru... Bukannya kamu sangat menginginkan ini ya Mer?” Tanya Clara
            “Boneka ini lebih pantas dengan orang yang sangat baik di tahun ini” Jawab Merry sambil memeluk Clara “Selamat hari Natal Ra” lanjut Merry
            “Selamat Hari Natal juga Merry” Jawab Clara sambil meneteskan air mata

            Merry pun sadar Hadiah Natal terbaik bukan Boneka terbaru yang bisa berbicara, namun senyum bahagia dari orang yang terdekat. Menerima hadiah bukanlah suatu kebanggaan namun memberikan hadiahlah suatu kebanggaan terbaik. Natal tahun ini Merry pun mendapat pelajaran yang sangat berharga yaitu bukan Hadiah yang didambakan saat Natal, namun senyum kebahagiaan dari orang-orang terdekat.

Comments

Popular Posts